Kamis, 25 Februari 2010

untuknya yang begitu indah bagian 2

        Ahh.... sinar ini, cahaya mentari sore ini.. kenapa terasa begitu hangat, padahal tidak terik. mungkin ini karena senyumannya, karena aromanya, karena jemarinya yang mengisi tiap celah kosong tanganku, juga tiap celah di hatiku. semuanya jadi terasa indah, bahkan angin ini, serangga sore ini pun, kenapa terdengar sangat damai, lantunannya begitu merdu..

        Masa-masa ini, aku harap tidak akan cepat berlalu.. berjalanlah pelan, lalu berhentilah. biarkan kami, tinggalkan kami, bawalah serta tiap detikmu yang tak kenal ampun. aku masih ingin bersamanya. aku... ingin saat-saat ini menjadi abadi. kumohon, berentilah..
"STOOP!!"tiba2 dia mengucapkannya sambil mengarahkan tangannya ke arah matahari yang terlihat tua.
"ada apa?"
"aku ingin, wktu berhenti, aku ingin hari ini abadi."
        Ahh.... sial, bahkan, seakan pikiran kami telah menjadi satu. seakan kami adalah pasangan paling serasi yang telah berada pada level paling tinggi yang bisa saling memahami hanya dengan tatapan mata.
        Aku memeluknya, dan semua pikiran bodoh tentang keserasian itu, ku buang jauh-jauh. kami hanyalah orang-orang yang tidak beruntung, ada tembok kaca di antara kami.. yang tak mungkin akan kami tembus dan lalui.
        Namun kenapa harus kaca, sebuah tembok yang memungkinkan kamu untuk melihat orang yang kamu cintai namun sekaligus juga mencegahmu untuk menyentuhnya, membuat hatimu semakin ter'iris.
        Lalu kami buka mata kami, bersama kami lihat sosok tua matahari yang telah separuh tenggelam di kejauhan.. tak ada pelangi di sana, hanya langit yang kian ungu..

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar Sebagai,pilih>> Name/URL
isi URL dengan alamat email atau website, jika punya